Dinamika Politik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kolaka Tahun 2018
Nur Syamsi Arif
Armin Armin
Jayadi Nas
2022 • DOI: 10.37541/sosiosains.v8i1.695
Abstract
The research objectives: to analyze the political dynamics that occurred in the election of the Regent and Deputy Regent of Kolaka Regency in 2018. This research was carried out in Kolaka Regency using a qualitative type of research with a descriptive type of analysis. The results of the study show that the dynamics that occurred in the Election of Regent and Deputy Regent of Kolaka Regency in 2018 were the power possessed by incumbents in interfering with institutions such as the Population and Civil Registry Office, Kolaka Regency KPU and Kolaka Regency Bawaslu so that Asmani Arief and Syahrul Beddu were suspected that fraud had occurred. carried out by the incumbent as seen from the finding of duplicate ID cards used to vote for the pair Ahmad Safei and Muhammad Jayadin. In addition, there is the mobilization of the State Civil Apparatus (ASN) of Kolaka Regency. There are various violations, namely providing support through social media by posting or providing support to the incumbent pair.Tujuan penelitian menganalisis dinamika politik yang terjadi pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kolaka tahun 2018. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika yang terjadi pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kolaka Tahun 2018 yaitu kekuasaan yang dimiliki petahana dalam menginterfensi lembaga seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, KPU Kabupaten Kolaka serta Bawaslu Kabupaten Kolaka sehingga Pihak Asmani Arief dan Syahrul Beddu menduga adanya kecurangan yang dilakukan petahana terlihat dari ditemukannya KTP duplikat yang digunakan mencoblos pasangan Ahmad Safei dan Muhammad Jayadin. Selain itu adanya mobilisasi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Kolaka. Pelanggarannya beragam yaitu memberikan dukungan melalui media sosial dengan memposting atau memberikan dukungan kepada pasangan petahana.