Efektifitas Dolomit dalam Mempertahankan PH Tanah Inceptisol Perkebunan Tebu Blimbing Djatiroto
Basuki Basuki
Vega Kartika Sari
October 2019 • DOI: 10.21082/btsm.v11n2.2019.58-64
Abstract
Produktivitas tebu dipengaruhi oleh lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan abiotik salah satunya adalah pH tanah yang dipengaruhi oleh bahan induk tanah, dan pupuk. Penggunaan pupuk anorganik secara terusmenerus menurunkan pH tanah. Penggunaan amelioran seperti dolomit dan kapur pertanian (kaptan) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pH tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dolomit terhadap pH tanah inceptisol di perkebunan tebu. Penelitian menggunakan metode observasi dan eksperimen. Eksperimen dengan perlakuan: A. 160 kg N/ha + 72 kg P2O5 /ha + 60 kg K2O/ha; B. 160 kg N/ha + 72 kg P2O5 /ha + 60 kg K2O/ha+ kaptan 2.000 kg/ha; dan C. 160 kg N/ha +72 kg P2O5 /ha + 60 kg K2O/ha+ dolomit 2.000 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan dolomit dengan dosis 2.000 kg/ha lebih efektif mempertahankan pH tanah dibandingkan kaptan. Dolomit mempertahankan pH tanah hingga 17 bulan setelah aplikasi. Nilai pH 17 bulan setelah aplikasi dolomite adalah 6,64; sedangkan pada perlakuan kaptan memiliki pH tanah 5,56. Reaksi dolomit di tanah dalam mempertahankan pH tanah adalah 1, 26 kali lebih efektif dibandingkan kaptanThe Effectiveness of Dolomite in Maintaining Inceptisol Soil pH of Blimbing Sugarcane Plantation in DjatirotoSugarcane productivity is influenced by the biotic and abiotic environment. One of the abiotic environments is soil pH. Soil pH is influenced by soil parent material, and fertilizer. The use of inorganic fertilizers continuously reduces soil pH. The use of ameliorants such as the use of dolomite and agricultural lime can be a solution. This study aims to determine the effectiveness of dolomite on the soil pH of inceptisol soil Sugar Cane Plantation. The research method uses observation and experimental methods. Experiments with treatment included A. 160 kg nitrogen / hectare + 72 kg P2O5 / hectare + 60 kg K2O / hectare; B. 160 kg nitrogen / hectare + 72 kg P2O5/ hectare + 60 kg K2O / hectare + 2,000 kg agricultural lime / hectare; C. 160 kg nitrogen / hectare + 72 kg P2O5 / hectare + 60 kg K2O / hectare + dolomite 20 quintal / hectare. The results showed the use of dolomite at a dose of 2,000 kg / hectare was more effective in maintaining soil pH compared to agricultural lime. Dolomite maintains soil pH for up to 17 months after application. The pH value, the dolomite treatment was 6.64, while the agricultural lime soil pH treatment was 5.56. Dolomite reaction in the soil in maintaining soil pH of 1.26 times agricultural lime.