Konsentrasi Prokalsitonin Penderita Bakteremia Gram Negatif pada Usia Lanjut Dibandingkan Bukan Usia Lanjut
Suhendro Suwarto
August 2018 • DOI: 10.23886/ejki.6.9722.
Abstract
Konsentrasi prokalsitonin yang tinggi dapat digunakan untuk mendiagnosis bakteremia gram negatif. Pada usia lanjut terjadi penurunan sistem imun yang dapat memengaruhi respons tubuh terhadap penyakit infeksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan konsentrasi prokalsitonin penderita bakteremia gram negatif pada usia lanjut dibandingkan bukan usia lanjut. Penelitian dengan desain retrospektif dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada bulan Desember 2013-Januari 2018. Penderita dengan bakteremia gram negatif berusia >18 tahun dimasukkan dalam penelitian ini. Penderita dikelompokkan menjadi bukan usia lanjut (<60 tahun) dan usia lanjut (≥60 tahun). Uji chi-square digunakan untuk menganalisis variabel kategorik, sedangkan uji Mann Whitney untuk menganalisis variabel nonparametrik. Penelitian ini melibatkan 247 penderita bakteremia gram negatif, yang terdiri atas 142 (57,5%) perempuan dan 105 (42,5%) laki-laki. Tidak terdapat perbedaan bermakna pada jenis kelamin, darah perifer lengkap, fungsi hati dan jenis mikroorganisme pada kedua kelompok. Tiga jenis mikroorganisme terbanyak adalah Klebsiella pneumoniae, Acinetobacter baumannii dan Escherichia coli. Bakteremia Salmonella spesies hanya pada kelompok bukan usia lanjut. Konsentrasi ureum (p=0,027), kreatinin (p=0,049) lebih tinggi secara bermakna pada kelompok usia lanjut dibandingkan dengan bukan usia lanjut. Konsentrasi prokalsitonin lebih tinggi secara bermakna pada penderita bukan usia lanjut dibandingkan usia lanjut (p=0,005). Penderita bakteremia gram negatif pada usia lanjut mempunyai fungsi ginjal lebih buruk disertai konsentrasi prokalsitonin lebih rendah dibandingkan penderita bukan usia lanjut.