Kajian Tingkat Laju Limpasan Permukaan dan Erosi Berdasarkan Pengelolaan Tanaman Pertanian Sistem Agroforestry di DAS CiantenCipancar, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Devianti Devianti
2018
Abstract
Peningkatan kawasan budidaya pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) berimplikasi pada peningkatan laju limpasan dan erosi. Sistem agroforestry dapat menurunkan tingkat erosi melalui pengelolaan tanaman pertanian di bawah tegakan tanaman tahunan Jati putih (Gmelina arborea sp.). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat laju limpasan permukaan dan erosi yang terjadi di DAS pada beberapa jenis sistem tanam agroforestry. Di kawasan DAS Cianten-Cipancar terdapat beberapa tanaman yang dibudidaya petani yaitu jagung, kunyit, kacang merah dan cabe rawit lokal. Guna mengkaji tingkat laju limpasan permukaan dan erosi pada kawasan DAS tersebut maka didesain 3 plot percobaan yang melibatkan 4 jenis tanaman hortikultura. Plot 1 menggunakan pola tanam tumpangsari (kunyit, jagung, kacang merah, cabe rawit lokal). Plot 2 menggunakan pola tanam tumpangsari (kunyit, jagung, kacang merah). Plot 3 menggunakan pola tanam monokultur cabe rawit lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limpasan rata-rata pada masing-masing plot (1-3) adalah 0.28 mm, 0.55 mm, 0.94 mm pada tingkat curah hujan rata-rata 21.6 mm. Intensitas hujan pada masing-masing plot (63.4 mm/jam, 51.6 mm/jam, 63.4 mm/jam) menyebabkan terjadinya limpasan dan erosi masing-masing sebesar 0.83 mm, 29.67 kg/ha, 1.59 mm, 275.01 kg/ha, 5.0 mm, 464.78 kg/ha. Erosi rata-rata yang terjadi adalah 9.27 kg/ha (Plot 1), 55.65 kg/ha (Plot 2) dan 101.23 kg/ha (Plot 3). Jumlah kejadian hujan selama penelitian adalah 30 kali dengan total curah hujan 647.11 mm. Curah hujan terkecil sebesar 0.2 mm mengakibatkan limpasan pada Plot 3 sebesar 0.01 mm dan erosi 1.13 kg/ha namun pada Plot 1 dan Plot 2 tidak terjadi limpasan dan erosi.