Kitab Kasidah Burdah: Tradisi Pembacaan dan Resepsinya


Fadlil Munawwar Manshur
1997  •  DOI: 10.22146/jh.v0i5.1875

Abstract

Pesantren dan kitab merupakan dua entitas yang saling berhubungan erat.Dalam tradisl pengajaran agama Islam antara pesantren dan kitab tidak dapat dipisahkan, karena alasan pokok munculnya pesantren adalah untuk mentransmsikan Islam tradisional sebaqaimana yang terdapat dalam kitab-kitab klasik yang ditulis berabad-abad yang lalu. Kitab-kitab ini dikenal di Indonesia sebagai kitab kuning (Bruinessen, 1995:17). Di dunia pesantren kitab-kitab itu kuning dikaji, diresepsi, dan dijadikan acuan moral oleh masyarakatpesantren (kiai dan santri) dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran-ajaran Islam ini ada yang ditulis dalam kitab-kitab kuning yang bercorak sastra, antara lain Kasidah Burdah karangan Muhammad Al-Busin. Di antara pesantren yang mengajarkan kitab Kasidah Burdah (selanjutnya disebut KB) kepada santrinya adalah Pesantren Darussalam Ciamis.

Full Text Cite


Related Journals

Representasi Dominasi Perempuan dalam Rumah Tangga: Analisis Tekstual terhadap Situasi Komedi (Sitkom) “Suami-suami Takut Istri”

Postcolonial Discourse in Coogler's Black Panther: A Multimodal Critical Discourse Analysis

Romanticized Abusive Behavior by MEDIA Narrative Analysis on Portrayal of Intimate Partner Violence Romanticism in Korean Drama


More

Search Research and Publications

CARI TULISAN is a scientific publication indexing site that helps everyone find research results and relevant data from papers, journals, books, research reports, and so on. Collected from various repositories, it makes scattered scientific research easily searchable.
All articles and content on this site are copyrighted works of the relevant authors that have been published as a result of scientific research. CARI TULISAN never distributes and supports pirated content.