Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Bersosialisasi Pasien Isolasi Sosial Diagnosa Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
Pandeirot M. Nancye
Luluk Maulidah
2017
Abstract
Pendahuluan: Pasien dengan isolasi sosial cenderung suka menyendiri, tidak mau bergaul dengan oranglain, sehingga tidak mampu bersosialisasi. Masalah isolasi sosial dapat dilakukan terapi salah satunyayaitu TAKS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompoksosialisasi pasien isolasi sosial diagnose skizofrenia di Ruang Puri Mitra Permata Harapan Rumah SakitJiwa Menur Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen denganmetode one-group pra-post test design, populasi pada penelitian ini sebanyak 7 responden yaitu seluruhpasien skizofrenia yang mengalami masalah isolasi sosial dan jumlah sampel yang diambil yaitu 7responden dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasisebelum dan sesudah dilakukan TAK, kemudian di uji menggunakan uji wilcoxson. Hasil: Hasil daripenelitian ini semua responden tidak memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik sebelum dilakukanTAKS sebanyak 7 orang (100%), sedangkan setelah dilakukan TAKS sebagian responden mampu untukbersosialisasi dengan baik sebanyak 5 orang (0,8%) dan ada pengaruh TAKS terhadap kemampuanbersosialisasi dengan nilai p=0,025. Diskusi: Faktor yang mendasari keberhasilan pelaksanaan TAKSsalah satunya lama di rawat di RSJ, karena responden sering mendapatkan pengobatan dan perawatanseperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan diharapkan terapi ini untuk terus dilakukan pada pasien,sehingga pasien dapat memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik.